Korelasi Dan Orthogonal
- Korelasi adalah ukuran kesamaan diantara dua deretan kode.
 - Dua deretan kode dikatakan ORTHOGONAL, apabila korelasi kedua deretan kode tersebut = 0.
 
WALSH CODE
- Walsh code digunakan untuk mengidentifikasi MS secara individual ketika menempati band frekuensi yang sama pada arah down-link.
 - CDMA IS-95 menggunakan Walsh Code yang terdiri dari 64 binary sequence, di mana satu kode dengan kode yang lain bersifat orthogonal.
 - Walsh code dibangun dari matrik Hadamard, sebagai berikut:
 
Dimana :
m = ordo fungsi walsh (panjang kode).
i = vektor walsh yang digunakan (nomor baris).
(0 < i < m-1)
Dengan merubah 0 = -1 maka 4 Walsh code sequence di atas menjadi :
Contoh : Assignment dengan Walsh Code
Tiga subscriber dengan urutan informasi :
Gunakan W1, W2, dan W3 untuk proses spreading/despreading dalam melakukan assignment kanal 1,
kanal 2, dan kanal 3.
Laju data output meningkat 4 kali.
Sinyal komposit menjadi :
Proses despreading dilakukan dengan mengalikan C(t) dengan Wi.
Cara yang sama berlaku untuk merecovery m2(t) dan m3(t).
Konstruksi spreading/despreading tadi dapat digambarkan, sebagai berikut :
PN CODE
- Noise yang ter-deterministic.
 - Dibangkitkan oleh sebuah code generator.
 - Bentuknya berupa deretan bit-bit yang acak tetapi teratur.
 - Digunakan untuk menebarkan (spreading) sinyal informasi.
 - Pada arah kirim dan terima harus mempunyai code generator yang identik.
 - Ada dua jenis PN-Code, yaitu : Long PN Code dan Short PN Code.
 
- Long PN code diabangkitkan oleh 2^42 shift register, sehingga panjang kode 242 - 1 bit.
 - Pada arah up-link berfungsi untuk membedakan identitas antar user.
 - Pada arah down-link dipakai untuk mendukung proses scrambling kanal trafik dan kanal sinkron serta mendukung proses power kontrol dari BTS ke MS.
 
- Short PN code dibangkitkan oleh 15 shift register, sehingga panjang kode 2^15 - 1,.
 - Dipakai untuk Q-spreading baik pada arah up-link maupun down-link.
 - Khusus untuk down-link, PN code 2^15 -1 ini juga dipakai untuk membedakan identitas satu cell dengan cell yang lain (offset dibedakan).
 - Dengan identitas cell yang berbeda maka kode-kode Walsh yang sama dapat dipakai di setiap cell (code re-use).
 
- PN Code dibangkitkan oleh rangkaian sequential dangan menggunakan Exor modulo-2.
 - Jika ada N buah shift register, maka panjang PN code adalah 2N - 1 bit.
 
![]()  | 
| Gambar : Rangkaian Sequential dengan 3 Shift Register. | 
KESIMPULAN
Walsh Code ( 64 kode orthogonal dengan chip rate 1,2288 Mcps)
- down link : mengidentifikasi / membedakan user-user
 - up link : 64-ary Orthogonal Modulation (IS-95 only)
 
- down link : mengidentifikasi / membedakan sel-sel dengan offset tertentu
 - up link : orthogonal spreading (tanpa offset)
 
- down link : data scrambling
 - up link : mengidentifikasi / membedakan user-user
 















 
Oh, ini adalah benar-benar bagus blog kamu dapat, saya benar-benar kagum selepas membaca.
BalasHapusTerima kasih
Forum lendir bb17