Rabu, 09 Januari 2013

Kode-Kode Dalam CDMA

Masih seputar teori dasar CDMA, sekarang saya mencoba mengulas mengenai kode-kode dalam CDMA yaitu meliputi kode Walsh Code, kode PN Code, Long PN Code & Short PN Code. Tapi terlebih dulu kita pahami dulu sifat/tipe suatu kode apakah orthogonal atau korelasi


Korelasi Dan Orthogonal
  • Korelasi adalah ukuran kesamaan diantara dua deretan kode.
  • Dua deretan kode dikatakan ORTHOGONAL, apabila korelasi kedua deretan kode tersebut = 0.
korelasi orthogonal

WALSH CODE
  • Walsh code digunakan untuk mengidentifikasi MS secara individual ketika menempati band frekuensi yang sama pada arah down-link.
  • CDMA IS-95 menggunakan Walsh Code yang terdiri dari 64 binary sequence, di mana satu kode dengan kode yang lain bersifat orthogonal.
  • Walsh code dibangun dari matrik Hadamard, sebagai berikut: 
matrik Hadamard

Dimana :
m  = ordo fungsi walsh (panjang kode).
i    = vektor walsh yang digunakan (nomor baris).
        (0 < i < m-1)

Untuk membangun 4 Walsh code sequence dapat dilakukan dengan membentuk H4 .


Dengan merubah  0 = -1 maka 4 Walsh code sequence di atas menjadi :

Contoh : Assignment dengan Walsh Code
Tiga subscriber dengan urutan informasi : 


Gunakan W1, W2, dan W3 untuk proses spreading/despreading dalam melakukan assignment kanal 1,
kanal 2, dan kanal 3.


Laju data output meningkat 4 kali.


Sinyal komposit menjadi :


sinyal komposit

Proses despreading dilakukan dengan mengalikan C(t) dengan Wi.



Cara yang sama berlaku untuk merecovery m2(t) dan m3(t).

Konstruksi spreading/despreading  tadi dapat digambarkan, sebagai berikut :


PN CODE
  • Noise yang ter-deterministic.
  • Dibangkitkan oleh sebuah code generator.
  • Bentuknya berupa deretan bit-bit yang acak tetapi teratur.
  • Digunakan untuk menebarkan (spreading) sinyal informasi.
  • Pada arah kirim dan terima harus mempunyai code generator yang identik.
  • Ada dua jenis PN-Code, yaitu : Long PN Code dan Short PN Code.
LONG PN CODE
  • Long PN code diabangkitkan oleh 2^42 shift register, sehingga panjang kode 242 - 1 bit.
  • Pada arah up-link berfungsi untuk membedakan identitas antar user.
  • Pada arah down-link dipakai untuk mendukung proses scrambling kanal trafik dan kanal sinkron serta mendukung proses power kontrol dari BTS ke MS
SHORT PN CODE
  • Short PN code dibangkitkan oleh 15 shift register, sehingga panjang kode 2^15 - 1,.
  • Dipakai untuk Q-spreading baik pada arah up-link maupun down-link.
  • Khusus untuk down-link, PN code 2^15 -1 ini juga dipakai untuk membedakan identitas satu cell dengan cell yang lain (offset dibedakan).
  • Dengan identitas cell yang berbeda maka kode-kode Walsh yang sama dapat dipakai di setiap cell (code re-use).
PEMBANGKIT PN CODE
  • PN Code dibangkitkan oleh rangkaian sequential dangan menggunakan Exor modulo-2.
  • Jika ada N buah shift register, maka panjang PN code adalah 2N - 1 bit.
shift register
Gambar : Rangkaian Sequential dengan 3 Shift Register.


Konfigurasi sel CDMA

KESIMPULAN
Walsh Code ( 64 kode orthogonal dengan chip rate 1,2288 Mcps)
  • down link    :  mengidentifikasi / membedakan user-user
  •  up link        :  64-ary Orthogonal Modulation (IS-95 only)
Short PN Code ( panjang kode 2^15 = 32.768 chip dengan chip rate 1,2288 Mcps)
  •  down link    :  mengidentifikasi / membedakan sel-sel dengan offset tertentu
  •  up link        :  orthogonal spreading (tanpa offset)
Long PN Code ( panjang kode 2^42 dengan chip rate 1,2288 Mcps)
  •  down link    :  data scrambling
  •  up link        :  mengidentifikasi / membedakan user-user

 

1 komentar:

  1. Oh, ini adalah benar-benar bagus blog kamu dapat, saya benar-benar kagum selepas membaca.

    Terima kasih
    Forum lendir bb17

    BalasHapus